Cara Kerja dan Fungsi Generator Listrik AC dan DC

Pohonilmu.com - Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang mengalir melalui konduktor atau penghantar listrik. Arus listrik mengalir ketika ada perbedaan potensial listrik antara dua titik atau ujung dari penghantar listrik sehingga perpindahan muatan listrik terjadi dari titik berpotensial listrik tinggi ke rendah. 

Dalam pengukurannya, arus listrik biasanya diukur dalam satuan ampere (A) dan dapat bervariasi besaran dan arahnya. 

Arus listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

  1.  Arus listrik searah atau DC (direct current) Arus listrik searah atau DC memiliki arah aliran listrik yang konstan sehingga hanya mengalir dalam satu arah. 
  2. Arus listrik bolak-balik atau AC (alternating current). Arus listrik bolak-balik atau AC memiliki aliran listrik yang berubah-ubah secara periodik sehingga dapat mengalir secara bergantian antara arah positif atau negatif. 

Perbedaan Generator Listrik AC dan DC


Nah seperti yang pohonilmu sebut sebelumnya, kebanyakan alat listrik atau alat elektronik dalam kehidupan kita bekerja menggunakan suatu alat listrik bernama generator listrik. 

Generator listrik juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu generator listrik AC dan generator listrik DC. Apa bedanya, ya?

Perbedaan utama antara generator listrik AC dan DC tentunya adalah jenis arus listrik yang dihasilkan. Generator listrik AC bekerja dengan arus listrik bolak-balik dan prinsip induksi elektromagnetik. Sementara itu, generator listrik DC bekerja dengan arus listrik searah dan prinsip konversi energi mekanik menjadi energi listrik. 



Selain jenis arus listriknya, generator listrik AC dan DC memiliki perbedaan dalam segi fungsinya. Generator listrik AC digunakan untuk menghasilkan arus listrik bolak-balik pada kebanyakan alat listrik dalam kehidupan sehari-hari. 

Sementara itu, generator listrik DC digunakan untuk menghasilkan arus listrik searah pada alat-alat listrik dan juga mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. 


Cara Kerja dan Fungsi Generator AC



Generator listrik AC bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Secara komponen, generator listrik ini memiliki dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. 


Stator terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada besi yang membentuk medan magnet tetap. Sementara itu, rotor dihubungkan ke sumber mekanik dan diputar sehingga menghasilkan medan magnet. 

Medan magnet pada stator dan rotor ini akan saling memengaruhi dan menghasilkan arus listrik bolak-balik. 

Sebelum menghasilkan arus listrik, generator listrik akan melalui beberapa tahapan kerja. Pertama, penggerakan rotor dalam stator. Generator listrik AC biasanya digerakkan oleh sumber energi mekanik, seperti turbin air, turbin angin, atau mesin pembakaran dalam. Ketika rotor berputar dalam stator, medan magnet akan dihasilkan. 

Setelah medan magnet dihasilkan, medan tersebut akan memotong kumparan stator dan menghasilkan arus listrik pada kumparan. Saat inilah arus listrik AC dihasilkan dengan nilai yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan arah medan magnet. 

Ketika arus listrik telah dihasilkan, daya listrik pun bisa dialirkan melalui rangkaian listrik ke beban listrik di luar generator listrik. 

Generator listrik AC ini banyak digunakan dalam alat listrik atau alat elektronik di kehidupan sehari-hari. Contoh alat-alat yang menggunakan generator listrik AC adalah lampu, pendingin ruangan, mesin cuci, televisi, radio, komputer, lift dan eskalator, hingga mesin pabrik dan pompa air.

 

Cara Kerja dan Fungsi Generator DC



Generator listrik DC bekerja dengan prinsip konversi energi mekanik menjadi energi listrik. Cara kerja generator listrik DC kurang lebih sama seperti generator listrik AC, yaitu dengan memanfaatkan pergerakan rotor pada stator. 

Namun, ada yang berbeda dari generator listrik DC ini. Ketika rotor terputar, menciptakan medan magnet, dan medan magnet menghasilkan arus listrik, akan terjadi pengubahan arah arus listrik dari arus bolak-balik menjadi arus searah. 

Pengubahan arah ini menggunakan komponen bernama komutator. Setelah arus listrik AC diubah menjadi DC, arus listrik akan melalui penyearah (rectifier) dan membuat arus listrik DC yang sebenarnya. Setelah arus listrik DC dihasilkan, arus ini akan tersalur ke berbagai jenis peralatan elektronik. 

Generator listrik DC memang nggak sepopuler generator listrik AC. Generator ini memang umumnya digunakan pada alat listrik atau alat elektronik yang membutuhkan daya listrik yang lebih rendah. 

Beberapa contoh alat listrik atau alat elektronik yang menggunakan generator listrik DC adalah baterai mobil, sistem pencahayaan darurat, lampu baterai, hingga sistem navigasi kapal dan pesawat terbang. 

Post a Comment