Gejala Rabies Pada Manusia Beserta Cara Pencegahan Rabies



Pohonilmu.com - Rabies merupakan salah satu infeksi virus yang disebabkan oleh gigitan atau cakaran oleh binatang yang terkena penyakit rabies itu sendiri. Apabila tidak segera di lakukan langkah-langkah pengobatan,akan butuh penyembuhan ekstra.

Apa Itu Rabies?

Rabies adalah salah satu jenis penyakit menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung, misalnya luka terbuka, dengan saliva atau liur hewan yang terinfeksi. Pada umumnya jenis hewan yang berpotensi membawa virus rabies, yaitu kelelawar, monyet, rubah, kucing, rakun, anjing, serigala, dan musang.

Virus rabies yang masuk ke tubuh manusia secara perlahan akan menginfeksi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Saat virus sudah mencapai otak, beberapa kerusakan di otak akan terjadi hingga menyebabkan koma dan kematian.

Gejala Rabies

Pada umumnya, gejala rabies tidak muncul dalam beberapa pekan setelah virus masuk ke tubuh. Terdapat beberapa tahapan sebelum virus rabies bisa menginfeksi penderitanya hingga menyebabkan koma.

Berikut adalah beberapa tahapan dan gejala rabies yang bisa terjadi.

1. Tahap Inkubasi


Virus rabies bisa berada di dalam tubuh selama beberapa hari hingga pekan sebelum masuk ke sistem saraf. Adanya virus dalam tubuh tetapi belum menginfeksi disebut inkubasi. Pada tahap ini belum ada gejala rabies yang muncul dan penanganan yang tepat bisa menyembuhkan penyakit ini.

2. Tahap Prodromal


Tahap prodromal dimulai saat virus rabies memasuki sistem saraf manusia. Virus ini akan berjalan di sel saraf dan meninggalkan kerusakannya hingga mencapai otak dan sumsum tulang belakang. Beberapa gejala rabies yang terjadi karena kerusakan saraf, seperti kesemutan, nyeri atau mati rasa di tempat gigitan hewan rabies.

Pada saat yang sama, daya tahan tubuh akan melawan virus dan ditandai dengan timbulnya gejala seperti, demam, kelelahan, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, mual, muntah, dan diare.

Kondisi ini akan berlangsung selama 10 hari dan tidak ada pengobatan yang efektif menyembuhkan pada tahap ini.

3. Tahap Neurologis Akut


Pada tahap ini, virus rabies akan mulai untuk merusak otak dan sumsum tulang belakang. Sebanyak dua dari tiga penderita pada tahap ini akan memiliki gejala rabies ganas, seperti

  • Gelisah,
  • Kejang,
  • Halusinasi,
  • Kedutan otot (fasikulasi),
  • Demam,
  • Jantung berdebar,
  • Pernapasan tidak teratur,
  • Air Liur berlebihan,
  • Kelumpuhan wajah,
  • Takut pada air atau minum, dan
  • Takut cahaya.

Sementara penderita yang lainnya akan mengalami gejala kelumpuhan rabies, seperti:

  • Demam,
  • Sakit kepala,
  • Leher kaku,
  • Kelemahan, khususnya pada bagian tubuh yang tergigit,
  • Kesemutan atau sensasi aneh, dan
  • Lumpuh

4. Koma


Koma merupakan tahapan terakhir dari gejala rabies. Infeksi di otak dan sumsum tulang belakang yang sudah parah akan menyebabkan koma dan kematian.

Setelah tahap inkubasi, tidak ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan rabies. Oleh sebab itu, saat kamu tergigit hewan liar atau peliharaan yang belum di vaksin rabies, segera datangi pelayanan kesehatan untuk mengobati kondisi tersebut.

Dokter biasanya akan memberikan beberapa vaksinasi untuk mencegah dan menghentikan virus penyebab rabies masuk ke dalam saraf. Selain itu, dokter juga akan memberikan perawatan luka akibat gigitan hewan.

Pencegahan Rabies yang Bisa Dilakukan

Untuk menurunkan risiko tertular rabies dari hewan peliharaan, Anda bisa melakukan beberapa cara pencegahan rabies berikut ini, yaitu:

  • Vaksin hewan peliharaan. Kucing, anjing, atau hewan-hewan ternak, seperti sapi dan kambing, perlu diberikan vaksinasi rabies.
  • Batasi ruang hewan peliharaan. Jaga dan awasi hewan peliharaan Anda. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan interaksi dengan hewan liar.
  • Sementara itu, bila Anda termasuk ke dalam kelompok risiko tinggi untuk terkena rabies, Anda perlu melakukan vaksin rabies yang disebut pre-exposure prophylaxis (PREP). Vaksin rabies tersebut terdiri dari dua kali vaksinasi dan beberapa kali booster tergantung pada kebutuhan.

Anda termasuk ke dalam risiko tinggi rabies apabila :

  • Bekerja di satwa liar atau hewan-hewan penangkaran.
  • Dikelilingi kelelawar atau bertempat tinggal yang berada di dekat gua.
  • Bekerja di laboratorium hewan.
  • Pergi berwisata ke daerah endemik rabies, misalnya Bali dan Nusa Tenggara Timur.
  • Terakhir, bila Anda tercakar atau tergigit hingga luka oleh binatang peliharaan yang belum divaksin atau hewan liar, segera cuci luka tersebut dengan air mengalir dan sabun. Setelah itu, segera kunjungi pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Pasalnya, tanpa vaksinasi dan pengobatan optimal setelah terpapar rabies, penyakit ini bisa berakibat fatal.

Post a Comment