Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenali Macam-macam Gerhana dan Perbedaannya


Pohonilmu.com - Gerhana adalah fenomena langit yang menarik dan mengagumkan, di mana benda langit tertentu, seperti Matahari, Bulan, atau planet, berada dalam posisi yang saling berdekatan sehingga menyebabkan bayangan dan perubahan cahaya yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan membahas macam-macam gerhana yang paling umum, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan, serta perbedaan antara keduanya.

Macam-macam Gerhana Matahari

Berdasarkan penampakannya saat puncak gerhana, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi 4 ,berikut penjelasannya :

1. Gerhana Matahari Total

Pada gerhana matahari total, seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan bulan. Saat gerhana matahari total ini, ukuran piringan bulan sama besar atau lebih besar dari piringan matahari.


2. Gerhana Matahari Cincin

Pada gerhana matahari cincin, ujung umbra tidak mencapai permukaan Bumi. Hanya perpanjangan umbra saja (yang disebut antumbra atau anti umbra) yang mencapai permukaan Bumi. Meski seluruh piringan bulan berada di depan piringan matahari, tetapi ukurannya lebih kecil dari piringan matahari, akibatnya tidak seluruh piringan matahari tertutupi. Bagian pinggiran piringan matahari yang tidak tertutupi piringan bulan tersebut, masih bercahaya, sementara bagian tengahnya gelap tertutup piringan bulan. Karena itu gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.


3. Gerhana Matahari Cincin-Total (Gerhana Matahari Hibrid)

Gerhana matahari cincin – total adalah gerhana matahari yang jarang terjadi. Pada gerhana matahari jenis ini, di sebagian tempat di muka Bumi, yang teramati adalah gerhana matahari cincin, sedangkan di tempat lain gerhana matahari total.


Hal ini bisa terjadi karena pada saat puncak gerhana, puncak kerucut umbra Bulan berada (hampir) tepat di permukaan Bumi, dan pada lokasi ini akan teramati gerhana matahari total. Sedangkan pada lokasi di timur dan barat lokasi tadi, bayangan gelap yang jatuh di permukaan Bumi bukanlah umbra, tetapi perpanjangan umbra (antumbra), sehingga untuk fase total pada lokasi ini yang teramati adalah gerhana matahari cincin.


4. Gerhana Matahari Sebagian

Pada gerhana matahari sebagian, saat puncak gerhana terjadi, tidak seluruh piringan bulan menutupi piringan matahari dan tidak seluruh piringan bulan berada di depan piringan matahari. Dikenal juga istilah gerhana sentral dan gerhana non-sentral.


Gerhana sentral adalah gerhana yang terjadi dengan garis penghubung Matahari-Bulan berpotongan dengan permukaan Bumi. Jika garis hubung tersebut tidak memotong permukaan Bumi, gerhana tersebut dinamakan gerhana non-sentral. Gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, dan gerhana cincin-total termasuk gerhana sentral. Sedangkan gerhana matahari sebagian, ada yang sentral ada yang tidak.


Jenis Gerhana Bulan

Gerhana Bulan hanya mungkin terjadi pada saat bulan purnama, sedangkan gerhana matahari hanya mungkin terjadi pada saat bulan baru. Telah diketahui bahwa pada setiap bulan, Bulan beredar mulai dari bulan baru ke sisi sebaliknya, bulan purnama, dan kembali lagi ke bulan baru. Pada peristiwa gerhana bulan, kita mengenal empat macam gerhana, yaitu: gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbral total, dan gerhana bulan sebagian penumbral. Perbedaan jenis-jenis gerhana bulan tersebut terletak pada bayangan Bumi mana yang jatuh ke permukaan Bulan saat fase maksimum gerhana terjadi. Macam-macam gerhana bulan dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.




1. Gerhana Bulan Total

Jika saat fase gerhana maksimum gerhana, keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti / umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.


2. Gerhana Bulan Sebagian

Jika hanya sebagian Bulan saja yang masuk ke daerah umbra Bumi, dan sebagian lagi berada dalam bayangan tambahan / penumbra. Bumi pada saat fase maksimumnya, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan sebagian.


3. Gerhana Bulan Penumbral Total

Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral total.


4. Gerhana Bulan Penumbral Sebagian

Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian. Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.


Frekuensi dan Periodisitas Gerhana

Musim Gerhana

Gerhana terjadi saat Bulan berada kira-kira segaris dengan Bumi dan Matahari, dan saat itu Bulan berada di salah satu titik simpulnya. Dengan kata lain, gerhana bisa terjadi jika garis nodal searah dengan arah garis hubung Bumi-Matahari. Bumi bergerak dengan arah A-B-C-D. Jika Bumi berada pada posisi A dan C, maka saat bulan baru dan bulan purnama, akan terjadi gerhana.


Sedangkan saat Bumi berada di posisi B dan D, tidak akan terjadi gerhana saat fase bulan baru atau purnama. Saat posisi B dan D pada, bayangan bulan tidak mencapai Bumi saat fase bulan baru. Sedangkan saat bulan purnama, bayangan Bumipun tidak mengenai Bulan. Saat-saat konfigurasi Bumi-Matahari-garis nodal seperti pada A dan C pada, maka pada waktu fase bulan baru pasti akan terjadi gerhana matahari, dan saat fase bulan purnama akan terjadi gerhana bulan.


Saat-saat seperti itu dinamakan musim gerhana, dan pada saat musim gerhana, dikatakan Bumi berada dalam zona gerhana. Dalam satu tahun, terjadi dua musim gerhana, yaitu saat konfigurasi A dan saat konfigurasi C tercapai. Namun musim gerhana tidak tepat terpisah 6 bulan, karena garis nodal sendiri bergeser dengan laju 19ยบ pertahun ke arah barat (lihat Gambar bawah) Akibatnya musim gerhana terjadi dalam interval yang lebih pendek, yaitu 173,3 hari.


Interval waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari dari konfigurasi Bumi-Matahari segaris dengan garis nodal seperti posisi A kembali ke konfigurasi semula dinamakan tahun gerhana. Satu tahun gerhana terdiri dari 2 musim gerhana. Karena gerak garis nodal tadi, maka satu tahun gerhana tidak sama dengan satu tahun sideris, tetapi lebih pendek. Tahun sideris ini adalah selang waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari.

Terima kasih telah berkunjung di Pohonilmu.com. Semoga artikel mengenai Kenali Macam-macam Gerhana dan Perbedaannya dapat bermanfaat bagi sobat pohonilmu.com

Post a Comment for "Kenali Macam-macam Gerhana dan Perbedaannya"