Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Cara Pengobatan Sindrom Nefrotik

Pohonilmu.com - Pernahkah Anda mendengar ataupun mengetahui tentang Sindrom Nefrotik?. Sindrom nefrotik adalah kelompok gejala yang muncul akibat kerusakan pada glomerulus, yakni struktur kecil dalam ginjal yang bertanggung jawab untuk menyaring zat-zat berbahaya dari darah.

Akibatnya, protein penting yang seharusnya berada dalam darah malah ikut terbuang lewat urine. Mirip dengan kebocoran pada pipa air, ginjal yang mengalami sindrom nefrotik akan kehilangan kemampuannya untuk menahan protein albumin. 

Albumin berperan vital dalam menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Ketika albumin berkurang (kondisi ini disebut hipoalbuminemia), cairan pun mudah berpindah keluar pembuluh darah dan menimbulkan bengkak atau edema.


Ada dua jenis sindrom nefrotik, yaitu primer dan sekunder. Sindrom Nefrotik Primer terjadi akibat kerusakan langsung pada unit penyaring ginjal yang disebut glomerulus. Sedangkan sindrom nefrotik sekunder muncul sebagai komplikasi dari penyakit lain, misalnya diabetes atau lupus.

Gejala utama sindrom nefrotik yang kerap dikeluhkan adalah bengkak, terutama pada area wajah, kelopak mata, dan tungkai. Selain itu, penderitanya mungkin juga akan mengalami:

  • Gangguan buang air kecil, seperti frekuensi buang air kecil meningkat namun jumlah urine sedikit
  • Lemas dan kurang energi
  • Hilangnya nafsu makan
  • Busa dalam urine (proteinuria)
  • Urine yang berbusa akibat adanya protein dalam urine
  • Diare
  • Berat badan bertambah akibat penumpukan cairan tubuh

Meskipun bukan penyakit menular, sindrom nefrotik  perlu ditangani dengan serius.  Diagnosis dini dan penanganan yang tepat  dapat mencegah komplikasi serius seperti  peningkatan kadar kolesterol darah, infeksi, hingga gagal ginjal.

Diagnosis Sindrom Nefrotik

Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien, dilanjutkan dengan memeriksa kondisi fisik pasien. Pada pasien anak-anak, dokter juga akan menanyakan kepada keluarganya apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit tersebut.


Apabila dari pemeriksaan awal dokter menduga pasien menderita sindrom nefrotik, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan, yang meliputi:


  1. Tes urine

Sampel urine akan diperiksa di laboratorium untuk melihat ada tidaknya protein yang bocor. Dokter dapat meminta pasien untuk melakukan pengambilan sampel urine selama 24 penuh.

2. Tes darah

Dokter akan mengambil sampel darah pasien untuk memeriksa kadar protein dalam darah (albumin), disertai dengan tes fungsi ginjal. Tes darah juga dapat dilakukan untuk mencari tahu penyebab sindrom nefrotik, misalnya tes kadar gula darah bagi penderita diabetes.


3. Biopsi ginjal

Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel jaringan pada ginjal. Biopsi ginjal dilakukan untuk memeriksa jaringan ginjal melalui mikroskop.


Pengobatan Sindrom Nefrotik

Penanganan sindrom nefrotik oleh dokter ginjal tergantung pada penyebabnya. Ada beberapa obat yang dapat diberikan kepada penderita sindrom nefrotik, antara lain:


1. Obat kortikosteroid

Obat ini berfungsi untuk menangani peradangan pada ginjal atau mengobati penyakit peradangan penyebab sindrom nefrotik, seperti lupus atau amioloidosis. Contoh obat ini adalah methylprednisolone.

Jika kortikosteroid tidak cukup efektif untuk menangani peradangan pada sindrom nefrotik, dokter dapat memberikan obat imunosupresan seperti cyclophosphamide.


2. Obat antihipertensi

Obat ini berfungsi untuk menurunkan tekanan darah yang bisa meningkat saat terjadi kerusakan ginjal. Obat darah tinggi juga dapat mengurangi jumlah protein yang terbuang melalui urine. Contoh obat ini adalah obat ACE inhibitor, seperti enalapril atau catropril.


3. Obat diuretik

Fungsi obat diuretik adalah untuk membuang cairan yang berlebihan dari dalam tubuh sehingga dapat mengurangi gejala edema. Contoh obat diuretik adalah furosemide.


4. Obat pengencer darah

Fungsi obat ini adalah untuk menurunkan risiko penggumpalan darah yang merupakan komplikasi dari sindrom nefrotik. Contoh obat ini adalah heparin.


5. Obat penisilin

Penisilin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mencegah infeksi yang merupakan komplikasi dari sindrom nefrotik.


Bila protein dalam darah terlalu rendah, dokter dapat memberikan albumin melalui infus. Dokter juga akan menyarankan pasien untuk menjalani transplantasi ginjal atau cuci darah bila sudah mengalami gagal ginjal kronis.


Pola makan pasien juga perlu diatur. Pasien perlu mengonsumsi protein yang cukup, tidak lebih atau kurang. Selain itu, pasien perlu mengurangi konsumsi garam, lemak, serta kolestrol untuk mencegah komplikasi dan mengurangi edema. Konsultasikan dengan dokter gizi mengenai pola makan bagi penderita sindrom nefrotik.


Tingkat kesembuhan dari kondisi ini sangat bergantung pada penyebab, keparahan, dan respons tubuh terhadap pengobatan. Umumnya, penderita usia anak-anak bisa sembuh walau 70% di antaranya kembali mengalaminya lagi di masa depan.


Komplikasi Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan terjadinya komplikasi, seperti:


  • Hipertensi akibat gangguan pada ginjal
  • Kadar albumin rendah (hipoalbuminemia) dan edema anasarka akibat banyaknya protein albumin di dalam darah yang terbuang bersama urine
  • Peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah
  • Terbentuknya gumpalan darah akibat protein pengencer darah alami ikut terbuang bersama urine sehingga berisiko menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah vena
  • Rentan terkena infeksi akibat antibodi di dalam darah ikut terbuang bersama urine
  • Penyakit gagal ginjal akut atau gagal ginjal kronis akibat ginjal tidak dapat menyaring darah dengan optimal

Pencegahan Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik yang penyebabnya belum diketahui (sindrom nefrotik primer) sulit untuk dicegah. Namun, sindrom nefrotik yang muncul akibat penyakit lain dapat dicegah dengan mengobati penyakit penyebabnya.


Sebagai contoh, penderita diabetes perlu meminum obat pengontrol gula darah dari dokter, serta menjalani pola makan dan olahraga yang dianjurkan oleh dokter.


Langkah selanjutnya yang juga tidak kalah penting adalah mencegah komplikasi sindom nefrotik, salah satunya adalah gagal ginjal akibat kerusakan permanen pada ginjal. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter ginjal, serta disiplin dalam menerapkan pola makan yang dianjurkan oleh dokter gizi.

Post a Comment for "Cara Pengobatan Sindrom Nefrotik"

close